Senin, 16 Agustus 2010

Novel Baru Fahd Djibran

Oleh Fahd Djibran



Menatap Punggung Muhammad
a Novel by Fahd Djibran


“Di balik tragedi dan keluh kesah hidup yang tak pernah berkesudahan, impian, cita-cita dan dambaan manusia tentang kebaikan, keindahan, cinta dan kedamaian selalu memberikan energi positif-optimis manusia dalam menelusuri lorong-lorong sejarah. Kehadiran sosok agung seperti para Nabi dan orang-orang yang tercerahkan senantiasa memancarkan pelita di saat kita berada dalam keremangan dan kegelapan. Novel ini mengajak kita merenung, menyibak tirai pikiran dan emosi negatif yang menutupi sumber cahaya ilahi, baik yang ada dalam diri maupun di alam semesta.”

Prof. Dr. Komarudin Hidayat
Guru Besar Filsafat Agama, UIN Jakarta

====================

Novel ini akan terbit dan segera beredar di toko buku mulai 17 Ramadhan 1431 H / 28 Agustus 2010. Distribusi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari toko-toko buku di Jabodetabek. Dilanjutkan pemerataan distribusi ke daerah lainnya pada minggu-minggu berikutnya. Bagi Anda yang ingin segera mendapatkan buku ini bisa memesannya secara langsung ke KurniaEsa melalui e-mail kurniaesa.script@gmail.com. Anda akan menerima buku tersebut sebelum bukunya beredar di toko buku. :)

Sabtu, 14 Agustus 2010

MAU DAPET MODEM GRATIS?

Lomba by Admin

Share pengalaman pribadi kamu setelah membaca "RAHIM: Sebuah Dongeng Kehidupan" karya Fahd Djibran. Bisa cerita tentang apa saja; pengalaman menarik, pengalaman menyentuh, pengalaman mengharukan, pengalaman lucu, atau apapun. Tulislah jadi catatan Facebook atau posting blog. Tag kepada sebanyak mungkin orang dan sebarkan "pengalaman kebaikan" kamu kepada sebanyak mungkin orang. Tulisan maksimal 2 halaman, kirimkan ke e-mail rahimsemesta@gmail.com beserta link blog atau catatan FB kamu. Tulisan diposting dan dikirim ke email kami paling lambat tanggal 31 Agustus 2010. Satu tulisan yang paling "personal" berhak mendapatkan modem HUAWEI seharga IDR 500.000 persembahan dari Wellcomm. Pemenang akan diumumkan tanggal 1 September 2010. :)

Ayo, sebarkan kebaikan ini kepada sebanyak mungkin orang. :)

Kepedulian Rahim Semesta

Jumat, 13 Agustus 2010

Setelah Membaca RAHIM

by Ivan Deathlover

Di satu sisi kututup buku ini dngan tersenyum... Novel ini berbicara kebijaksanaan tanpa perlu sok suci... Menjelaskan proses kehamilan tanpa terjebak dalam gaya jurnal ilmiah... Mengajarkan Filsafat kehidupan tanpa membuat kening berkerut

"...Lakukanlah dan buat Raja Semesta bangga." (hal 221) Membaca bagian ini tiba-tiba membuat konsep 'Pahala & Dosa' menjadi seperti 'Permen & Cambuk'... interesting!

Di sisi lain kututup novel ini dengan hati remuk... Aku Ingin Pulang! Mencium tangan ibuku dan memeluk badannya yang takkan pernah menjadi gemuk. Duduk di pusara ayahku...

Sekarang, setelah membaca novel ini, aku hanya bisa duduk... tercenung.

RAHIM

Resensi

Judul Buku : Rahim
Penulis : Fahd Djibran
Penerbit : Goodfaith Production
Cetakan : Pertama, Juni 2010
Harga : Rp. 60.000,-
Peresensi : Swistien Kustantyana


Jarang sekali kita benar-benar memikirkan apa yang sebetulnya terjadi pada seorang janin di dalam rahim perempuan. Yang kita pedulikan selama ini hanyalah fakta bahwa seorang perempuan yang sedang hamil harus menjaga kesehatannya karena di dalamnya hidup seorang bayi. Kita tak pernah benar-benar berpikir apa yang terjadi di dalam sana.

Namun demikian, seorang Fahd Djibran yang memang sudah terkenal dengan kekritisannya sebagai seorang penulis muda, mampu membukakan mata (hati) kita melalui buku terbarunya yang berjudul RAHIM. RAHIM adalah sebuah buku dongeng yang mengisahkan hidup seorang janin sejak hanya berupa embrio hingga lahir ke dunia. Yang membuat dongeng ini menarik adalah cara penuturannya yang cerdas dengan menyertakan berlapis-lapis cerita melalui beberapa karakter.

Imajinasi penulis patut diacungi jempol dengan munculnya tokoh Dakka Madakka yang berprofesi sebagai Pengabar Berita dari Alam Rahim. Dongeng tentang Dakka sendiri sudah begitu menarik karena dilengkapi dengan pernak-pernik aturan Kerajaan Semesta dan juga kehidupan pribadinya bersama Maria. Kepiawaian penulis dalam berimajinasi terbukti lagi melalui tokoh-tokoh lain seperti Kucing yang Bisa Berbicara, Ikan Mas yang Bekerja Sebagai Koki, Amadeus, Aynu si Gadis Buta Penunjuk Jalan, Profesor Waktu, Nenek Olav dan Mahavatara.

Melalui buku ini, penulis ingin mengajak pembaca untuk lebih menghargai hidup dan memahami kesucian rahim. Dengan bentuk dongeng, diharapkan pembaca akan lebih `nyaman` saat membaca ketimbang disodori khotbah tentang hidup dan rahim. Nantinya, setelah memiliki sebuah pemahaman tentang hidup, janin dan aborsi, diharapkan pembaca akan meneruskan pesan kebaikan yang sudah dimulai oleh sang penulis.

Terlepas dari isi dan pesan sang penulis yang sudah ditulis dengan apik dalam buku ini, RAHIM terkesan `berat` dengan 319 halaman. Ilustrasi yang terlalu banyak justru mematikan imajinasi pembaca. Font yang terlalu besar dan jarak yang begitu renggang dan juga lebar di setiap halaman membuat ketebalan buku ini terkesan dipaksakan. Padahal sampul RAHIM sudah begitu apik. Jika saja font dan spasi tak dipaksakan, malah dibuat minimalis, buku ini akan lebih handy. Orang awam yang tak begitu suka membaca pun tak akan `takut` dengan tebalnya buku ini dan tak akan kuatir dengan harganya yang pasti bisa lebih murah.