Review by Ratu Fenny
Membuka halaman demi halaman dari buku Rahim yang ditulis dengan begitu memukau oleh penulis muda Fahd Djibran, seperti membawaku dalam perjalanan waktu, mengingat setiap saat-saat pertama kali dinyatakan positif hamil sampai melahirkan, mengingat masa-masa kecil ku, bagaimana kedua orang tua ku membuat aku menjadi seperti sekarang, dan seperti disadarkan seperti apa dulu kehidupanku di alam rahim mamaku.
Sungguh Fahd adalah pendongeng yang handal, mampu menyajikan kata demi kata yang mengantarkan kita pada suatu pemahaman hakiki untuk apa kita sebagai manusia dilahirkan, bahwa setiap manusia dari sejak alam rahim telah dibekali dengan ilmu-ilmu kebajikan dengan tujuan jika nanti terlahir ke alam dunia manusia dapat lebih banyak menyebarkan kebaikan. Betapa maha besar Raja Semesta menciptakan kita manusia dengan tugas yang begitu mulia.
Setiap bagian dari buku Rahim ini, Fahd selalu menyisipkan kata-kata bijak, sederhana tetapi begitu menghentak kesadaran ku sebagai manusia. Seperti "Matikan Matamu Nyalakan Hatimu" , karena seringkali sebagai manusia kita dibutakan dengan hal-hal yang tampak berkilau atau menyenangkan di mata, walaupun sebenarnya kita tidak pernah tau apa yang tersirat lebih dalam dari hanya yang tampak oleh mata. Dan masih banyak lagi pesan-pesan sederhana namun kaya makna yang disajikan oleh Fahd di buku ini.
Empat bagian favorite-ku dari buku Rahim ini adalah bagian Ibu, Persiapan, Aborsi dan Ayah. Saat membaca bagian Ibu, karena aku sendiri adalah seorang Ibu, bisa merasakan bagaimana mama ku berkorban dan merelakan setengah nyawanya untuk melahirkan diri ku ke alam dunia, aku pun kembali teringat jam demi jam yang kulalui saat aku berjuang melahirkan anak ku, perjuangan yang sampai detik ini pun masih mengagumkan diri ku sebagai wanita dan membuatku bangga terlahir sebagai wanita.
Sementara itu pada bagian Persiapan, dengan membaca bagian ini aku baru menyadari kenapa bayi pada saat akan dilahirkan kepala nya berada di bawah karena pada posisi itulah bayi melakukan penghormatan kepada Raja Semesta, keimanan dari bayi yang didasarkan dari keimanan Ibu yang mengandungnya. Kesyahduan penghormatan yang benar-benar pasrah, dan terus terang hal ini juga aku alami dalam proses kehamilan ku yang pada saat usia 8 bulan bayiku masih sungsang, lalu kupasrahkan kehendak ku pada Raja Semesta dengan banyak bersujud dan melafalzkan kebesaran nama-Nya, bersyukur menjelang proses kelahiran bayiku berputar posisi dengan kepala dibawah.
Lalu pada bagian Aborsi, aku seperti dilihatkan bagaimana dan kenapa proses aborsi dilakukan, benar-benar menyedihkan membaca nasib bayi-bayi mungil tak berdosa itu. Aku menangis sejadi-jadinya saat membaca surat dari bayi yang telah di aborsi, semoga praktek aborsi jangan pernah ada lagi di muka bumi ini karena itu sungguh mengerikan dan merupakan pembunuhan.
Pada bagian Ayah, di sana diperlihatkan bagaimana karakter seorang laki-laki aslinya, bahwa saat mereka sebagai Ayah, meskipun mereka khawatir, mereka sedih, mereka tidak berdaya, tapi sebagai kepala rumah tangga, sebagai suami dan sebagai Ayah mereka harus terlihat tegar, terlihat kuat serta sebagai panutan yang bisa mendidik dan melindungi keluarganya.
Last but not least, buku ini wajib dibaca siapa saja yang merasa dirinya manusia, karena buku ini tentang hidup semua manusia di alam rahim. Seperti yang diungkapkan Fahd di bagian akhir bukunya bahwa, "kelahiran hanyalah nama bagi peralihanmu dari Alam Rahim ke Alam Dunia. Kau tidak dilahirkan dalam pengertian yang sebenarnya, kau hanya mengalami peralihan, dari rahim Ibumu menuju rahim yang lebih besar lagi, yaitu Rahim Semesta".
Selamat mengikuti & menikmati Tour Alam Rahim!
Fe
Minggu, 18 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar